Mengapa Ada Penilaian Ulang Nilai

Daftar Isi:

Mengapa Ada Penilaian Ulang Nilai
Mengapa Ada Penilaian Ulang Nilai

Video: Mengapa Ada Penilaian Ulang Nilai

Video: Mengapa Ada Penilaian Ulang Nilai
Video: Ini Yang Kalian Alamin dan Rasain Waktu Mengulang Matakuliah di Semester Depan!!! 2024, Mungkin
Anonim

Nilai-nilai kemanusiaan terbentuk sejak kecil. Pada usia yang sangat muda, prioritas ditetapkan, yang kemudian memandu pemikiran orang dewasa. Tetapi beberapa keadaan dapat mengubah sikap ini.

Mengapa ada penilaian ulang nilai
Mengapa ada penilaian ulang nilai

instruksi

Langkah 1

Kebanyakan orang mengadopsi prinsip hidup dari orang tua mereka. Mereka menyerapnya di masa kanak-kanak, dan kemudian hanya melengkapinya dengan pengalaman mereka. Ini terjadi secara tidak sadar, dan sulit untuk segera menyadari sikap-sikap ini. Ada kalanya seorang anak, karena dendam, memutuskan untuk hidup dengan aturan yang berbeda dan membangun kembali hidupnya, menjadikannya kebalikan dari apa yang dimiliki nenek moyangnya. Alasan untuk transformasi semacam itu bisa berupa kebencian, kurangnya cinta, ketidaktahuan salah satu anak. Biasanya pada masa remaja muncul protes yang diwujudkan dalam perubahan nilai. Sikap positif tidak selalu diterima, trauma seperti itu sering mengarah pada non-realisasi.

Langkah 2

Nilai-nilai baru datang ke dalam kehidupan seseorang setelah guncangan hebat, misalnya, penyakit serius, kecelakaan tragis, atau kehilangan orang yang dicintai dapat mengubah segalanya. Kesedihan membuat Anda memandang hidup dengan cara yang berbeda, menempatkan cinta orang yang dicintai, hubungan mereka, dan bukan kesejahteraan materi di tempat pertama. Tiba-tiba ada pemahaman tentang kerapuhan dunia, kematian penghuninya, dan penemuan semacam itu membuat hidup dipenuhi dengan warna yang berbeda.

Langkah 3

Kesulitan dalam hidup, kesulitan dalam masyarakat dapat merangsang seseorang untuk perkembangan spiritual. Kemudian nilai-nilai yang lebih tinggi muncul, misalnya, keyakinan dengan kekuatan yang lebih tinggi, dan ini juga mengubah pendekatan terhadap keberadaan. Itu bisa berupa agama atau ajaran lain, esoterisme itu mungkin. Pada saat yang sama, seseorang mulai melihat kehidupan dari sudut yang berbeda, memperoleh prioritas lain, yang dari luar mungkin tampak sangat aneh. Tapi perubahan ini bisa sangat positif.

Langkah 4

Sebuah revaluasi nilai terjadi ketika anak pertama muncul dalam keluarga. Tanggung jawab untuk hidup baru, kebutuhan untuk memperhitungkan minatnya sangat mempengaruhi orang tua. Kebutuhan untuk memberi makan bayi, mengajarinya, mengangkatnya berdiri membuat ibu dan ayah menjadi orang yang sama sekali berbeda. Dan perubahan ini tidak dapat dibatalkan, bahkan setelah 40 tahun mereka akan tetap berusaha merawat anak itu.

Langkah 5

Pemikiran ulang nilai juga terjadi karena usia. Pada usia 20 tahun ada beberapa minat dan rencana, pada usia 50 mereka sudah berbeda. Prioritas utama tetap, nilainya berubah, tetapi pengalaman hidup, pengetahuan, dan keterampilan muncul. Dan muncul nilai-nilai baru yang tidak berperan di masa mudanya. Misalnya, orang tua sangat menghargai kesehatan mereka, sementara orang muda tidak memikirkannya sampai masalah serius muncul.

Direkomendasikan: