Deja vu adalah keadaan mental di mana seseorang berpikir bahwa dia telah berada dalam situasi yang sama. Tapi perasaan ini tidak terkait dengan momen tertentu di masa lalu. Mari kita cari tahu apa fenomena ini dan mengapa efek déjà vu terjadi.
Apa itu dejavu?
Keadaan déjà vu agaknya seperti membaca ulang buku yang sudah Anda baca atau menonton film yang sudah Anda tonton, tetapi benar-benar lupa plotnya. Pada saat yang sama, tidak mungkin untuk mengingat apa yang akan terjadi di menit berikutnya.
Deja vu cukup umum. Penelitian telah menunjukkan bahwa 97% dari semua orang sehat pernah mengalami kondisi ini setidaknya sekali dalam hidup mereka. Orang dengan epilepsi lebih sering mengalaminya. Itu tidak dapat disebabkan secara artifisial, dan dengan sendirinya itu muncul sangat jarang. Oleh karena itu, penelitian ilmiah tentang efek déjà vu sangat sulit dilakukan.
Alasan Déjà vu
Alasan yang mungkin untuk fenomena tersebut terletak pada perubahan cara otak mengkodekan waktu. Lebih mudah untuk membayangkan proses sebagai pengkodean informasi satu kali sebagai "masa lalu" dan "sekarang" dengan pengalaman simultan dari proses ini. Karena itu, detasemen dari kenyataan dapat dirasakan.
Ada sebuah karya tentang topik ini yang disebut "Fenomena Deja Vu", penulisnya adalah Andrei Kurgan. Studi tentang struktur waktu dalam keadaan déjà vu membawa ilmuwan pada kesimpulan bahwa alasan untuk mengalami suatu fenomena adalah lapisan dua situasi di atas satu sama lain: dialami di masa sekarang dan pernah dialami dalam mimpi. Kondisi layering adalah perubahan struktur waktu, ketika masa depan menyerbu masa kini, mengungkapkan proyek mendalam eksistensialnya. Pada saat yang sama, masa kini seolah-olah "dibentangkan", mengakomodasi masa depan dan masa lalu.
Kesimpulan
Saat ini, asumsi paling masuk akal tentang terjadinya efek déjà vu adalah memicu perasaan ini dengan memproses informasi secara tidak sadar dalam mimpi. Artinya, ketika seseorang menghadapi situasi dalam realitas yang dekat dengan peristiwa nyata dan dimodelkan oleh otak pada tingkat bawah sadar, maka efek déjà vu muncul.