Kebanyakan orang, jika ditanya pertanyaan: apa itu - kebahagiaan, akan menjawab bahwa ini adalah kepuasan total. Ini mencakup rasa realisasi diri pribadi, realisasi tujuan dan pencapaian hidup, kondisi keberadaan, orang-orang yang mengelilingi masyarakat dan keluarga.
Yang tidak kalah pentingnya untuk pernyataan perasaan bahagia adalah situasi di mana seseorang berada dalam kehidupan, bagaimana keadaan kesehatan fisik dan psikologisnya, bagaimana realisasi spiritual dan kreatifnya, kondisi sosial dan materialnya. Namun, pada kenyataannya, praktis tidak ada orang yang akan mengalami kepuasan seratus persen dalam semua aspek yang mendefinisikan konsep kebahagiaan. Sama seperti tidak ada orang yang benar-benar bahagia, tidak ada orang yang benar-benar tidak bahagia. Ada unsur-unsur positif dalam kehidupan setiap orang, yang diimbangi oleh unsur-unsur negatif. Oleh karena itu, definisi kebahagiaan yang paling sederhana dan paling mudah diakses adalah ketika tidak ada kemalangan: keadaan perang, bencana, kelaparan, penyakit, kehilangan orang yang dicintai. Artinya, kebahagiaan adalah keadaan relatif, berubah dalam waktu, memiliki awal dan akhir.
Apakah Anda ingin bahagia - jadilah itu
Psikologi telah menentukan faktor-faktor apa yang menentukan kekuatan dan durasi pengalaman keadaan kebahagiaan. Beberapa orang dalam hidup mereka lebih fokus pada manifestasi negatif dari kenyataan, yang lain selalu optimis dan hidup dengan prinsip: semuanya menjadi lebih baik. Studi psikologis menunjukkan bahwa orang-orang dari kelompok pertama mengalami keadaan kebahagiaan lebih sering dan lebih cerah, mereka yang yakin bahwa hidup sebagian besar terdiri dari momen-momen negatif. Orang-orang seperti itu dapat merasa bahagia dari manifestasi positif kecil, mereka merasakan kepuasan dari yang kecil. Orang-orang dari kelompok kedua, untuk merasa bahagia, membutuhkan manifestasi peristiwa yang lebih besar dan berkepanjangan dengan tanda plus. Kesimpulan: frekuensi, kedalaman, dan durasi keadaan kebahagiaan sebagai kategori relatif, dapat diatur oleh setiap orang. Ini terjadi ketika mengevaluasi kembali dan mengkonfigurasi ulang ke pikiran positif (atau negatif), memilih sistem nilai, perasaan, aspirasi, tindakan. Panggilan: jika Anda ingin bahagia, berbahagialah - ini bukan hanya ungkapan yang menarik, tetapi panduan nyata untuk bertindak.
Dari kuku muda
Ilmu psikologi modern telah menemukan bahwa kecenderungan pada posisi kehidupan tertentu terbentuk dalam diri seseorang bahkan pada periode pranatal, ketika anak sepenuhnya hidup hanya dengan pengalaman ibu. Emosinya, sikapnya membentuk citra dunia di mana orang masa depan akan hidup. Jika seorang ibu hamil merasa tidak bahagia, maka kecenderungan ketidakbahagiaan akan menjadi karakter utama anaknya. Seorang wanita yang berorientasi positif memberi kehidupan kepada anak-anak yang tenang, ceria dan bahagia. Keadaan kebahagiaan dicapai melalui kerja spiritual yang melelahkan. Ini adalah penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana adanya, pembebasan dari perasaan yang merusak, seperti kemarahan, iri hati, keserakahan, kecemburuan. Ini adalah pelestarian minat dalam kehidupan yang penuh dan bermakna, pelayanan terhadap cita-cita moral dan nilai-nilai universal.
