Sepanjang hidupnya, seseorang mengasimilasi serangkaian peran sosial tertentu, yang terkait erat dengan asimilasi norma-norma moral dan etika. Proses asimilasi oleh individu dari aturan perilaku, peran sosial, nilai-nilai spiritual - ini adalah sosialisasi.
1. Sosialisasi kepribadian tidak mungkin dilakukan tanpa ikatan terus-menerus dengan orang lain
Kontak interpersonal sangat penting selama masa kanak-kanak. Jika seorang anak karena alasan tertentu terbatas dalam komunikasi dengan teman-temannya, maka ini dapat berdampak negatif pada proses perkembangan psikologisnya. Selain itu, bermain memainkan peran penting dalam sosialisasi anak-anak, yang berkontribusi pada pemahaman tentang dunia orang dewasa dan pembentukan gagasan pertama tentang norma-norma sosial.
2. Sosialisasi yang benar hanya mungkin dilakukan dalam lingkungan yang mendukung
Kebetulan saat-saat untuk pengembangan kepribadian tidak menguntungkan. Ini adalah situasi keluarga yang mengganggu perkembangan anak yang paling lengkap, kurangnya komunikasi, kesepian. Kesan dari peristiwa-peristiwa ini memiliki dampak besar pada seluruh kehidupan seseorang selanjutnya.
3. Dalam proses sosialisasi, studi memainkan peran besar
Sosialisator utama manusia dalam masyarakat modern adalah sekolah, universitas, kelompok kreatif dan intelektual. Melalui sistem sesi pelatihan, generasi muda menerima pengetahuan yang dikumpulkan oleh masyarakat, norma dan nilai sosial. Semua ini memberi anak kesempatan untuk menavigasi kegiatan utama.
4. Pengaruh media terhadap sosialisasi individu
Anak-anak dan remaja modern menghabiskan cukup banyak waktu di depan layar TV dan komputer. Dampak media pada kesadaran orang sangat tinggi. Dari halaman majalah dan surat kabar kita dipanggil, dibujuk, dibujuk. Di balik semua itu ada kepentingan individu tertentu, sehingga saat ini media tidak hanya sebagai pembawa informasi, tetapi juga sebagai alat manipulasi.
5. Adaptasi sosial sebagai hasil sosialisasi yang berhasil
Kebanyakan orang berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial tertentu. Upaya ini didasarkan pada pemahaman dan pemeliharaan nilai-nilai lingkungan sosial tertentu. Indikator adaptasi adalah keberhasilan pelaksanaan peran sosial, keadaan psikologis dan status sosial seseorang. Semakin banyak standar perilaku terbentuk, seseorang menjadi lebih berorientasi pada lingkungan sosial.