Jika seseorang dengan fobia sosial ditanya mengapa dia meninggalkan rumah hanya di malam hari atau hanya sebulan sekali, dia akan mulai menggambarkan berbagai situasi sosial yang tampaknya berbahaya baginya, dan mengeluh bahwa dia tidak tahu bagaimana berperilaku sesuai. Dan pasien dengan gangguan kepribadian menghindar akan menjawab dengan singkat, "Karena saya mengerikan dan saya tidak ingin terlihat."
Pasien seperti itu menggunakan penghindaran fisik dan kognitif sebagai metode untuk menghindari situasi di mana dia akan ditolak dan dipermalukan. Dan dia yakin bahwa dia pasti akan ditolak dan dihina, karena menurutnya, dia tidak pantas mendapatkan yang lebih baik. Ketika orang lain tidak menunjukkan perilaku seperti itu, pasien "meyakinkan" dirinya sendiri dengan gagasan bahwa mereka telah menolak dan mempermalukannya dalam pikirannya.
Seorang sosiofobia menderita karena ketidaksesuaian sosialnya, dan seseorang dengan IDD menderita dari seluruh kepribadiannya, dia membenci penampilannya, cara dia berpikir dan berbicara. Rasa rendah diri yang digeneralisasi berasal dari masa kanak-kanak, mendefinisikan dan mewarnai secara emosional setiap pikiran dan tindakannya, mendistorsi realitas eksternal dan membuatnya melihat ancaman yang tak terhindarkan dalam perilaku orang lain yang paling tidak berbahaya.
Dengan kecemasan sosial, Anda menjadi sadar akan ketidakmampuan sosial Anda, kurangnya keterampilan sosial, mencoba mengatasi gejala dan memperoleh keterampilan yang hilang.
Dalam gangguan kepribadian menghindar, Anda yakin bahwa tidak ada cara bagi Anda, bagi Anda, untuk mengatakan dan melakukan sesuatu dengan benar. Anda benar-benar dan tanpa harapan yakin bahwa Anda selalu dan dalam segala hal salah, tidak kompeten dan pantas mendapat kecaman dan penghinaan universal. Dan satu-satunya cara untuk entah bagaimana menunda pelaksanaan hukuman yang Anda sendiri berikan adalah dengan secara fisik menghindari orang lain dan secara kognitif menghindari memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dalam kenyataan Anda.
Seseorang dengan gangguan penghindaran memasuki situasi kehidupan apa pun dengan perasaan malapetaka dan keyakinan bawah sadar bahwa semuanya akan berakhir sangat buruk baginya, tidak peduli seberapa keras dia mencoba, tidak peduli apa yang dia lakukan. Pada saat yang sama, pasien tidak merekam atau menganalisis pengalaman ini karena penghindaran kognitif. Dengan satu atau lain cara, dia kalah sebelum pertandingan dimulai. Itulah mengapa fobia sosial tampaknya hanya canggung dan tidak beradaptasi dalam komunikasi, dan mereka yang menderita IDD adalah kepribadian yang benar-benar tidak memadai dan menakutkan.
