Pertama-tama, Anda perlu memahami bahwa dasar pemikiran matematika diletakkan di masa kanak-kanak. Karena itu, Anda harus memulai sedini mungkin, jangan menunggu masuk ke sekolah atau manifestasi dari kemampuan matematika khusus. Lagi pula, matematika diperlukan untuk memahami banyak ilmu dan menguasai berbagai profesi. Tentu saja, ada anak-anak dengan pola pikir matematis yang hanya dibimbing oleh minatnya sendiri, mengembangkan kemampuannya sendiri. Tetapi kebanyakan anak perlu dimotivasi, dan mereka mulai mendapatkan kesenangan hanya setelah mencapai kesuksesan tertentu.
instruksi
Langkah 1
Jika seorang anak tidak cukup memperhatikan matematika, maka perlu untuk menjadikannya bukan hanya ilmu terapan yang membosankan, tetapi juga metode pemecahan masalah praktis. Apalagi kita tidak berbicara tentang perhitungan sederhana, tetapi tentang tugas-tugas yang lebih kompleks, seperti menghitung luas sebidang tanah, menghitung bahan bangunan, atau menerapkan pengetahuan matematika di bidang fisika atau teknologi.
Langkah 2
Hal utama adalah membuat matematika bukan hanya masalah dari buku teks, tetapi asisten dalam kehidupan nyata, misalnya, jika Anda perlu menghitung parameter teknis dari model pesawat yang dibangun. Sayangnya, tidak ada lingkaran matematika yang tersisa, sehingga fungsi utama mendidik pemikiran matematis diambil alih oleh sekolah dan orang tua.
Langkah 3
Dalam keluarga, Anda dapat bermain game matematika atau memecahkan teka-teki di waktu luang Anda. Ini tidak hanya berguna, tetapi juga menarik, perhitungan matematis muncul dalam bentuk permainan, teka-teki silang atau teka-teki yang perlu dipecahkan.
Langkah 4
Dengan demikian, tugas berubah dari membosankan menjadi menarik. Hal utama adalah melakukan kelas secara teratur, tetapi pada saat yang sama, jangan berlebihan. Memecahkan masalah matematika membutuhkan banyak energi, sehingga perlu diselingi dengan periode aktivitas fisik.