Teori pengetahuan mempelajari pertanyaan tentang jenis realitas, metode dan batas-batas pengetahuan. Orang memandang realitas melalui gaya hidup, pengalaman, pendidikan, lingkaran sosial dan, tentu saja, melalui cita-cita dan nilai-nilai mereka. Semua ini menciptakan keindahan hidup individu.
Jenis-jenis realitas
Realitas adalah sesuatu yang nyata, nyata. Filsafat modern mengakui tiga jenis realitas: fisik (alami), sosial dan virtual. Semua realitas ini memiliki makna tersendiri pada momen sejarah tertentu.
Realitas fisik
Realitas fisik dalam kesadaran manusia selalu menjadi bagian dari dunia objektif. Dia selalu menjadi sumber keberadaan dan aktivitas vital pria. Berkenaan dengan alam, manusia telah menyediakan tempat khusus untuk dirinya sendiri. Dalam proses sejarah, ia secara bertahap beralih dari adaptasi ke alam ke kepemilikannya. Hasilnya hingga saat ini: manusia adalah raja alam!
Realitas sosial
Realitas sosial adalah realitas yang terorganisir dan terstruktur. Para filsuf selalu memiliki perbedaan pendapat tentang pentingnya realitas ini. Ada ajaran yang sepenuhnya mengakui pentingnya prinsip organisasi dan bersikeras pada masyarakat di mana prinsip organisasi diperketat dengan prinsip integritas dan konsistensi.
Beberapa ajaran mengatakan bahwa organisasi bersifat situasional dan mutlak bagi masyarakat tertentu. Dan sudah pada akhir abad ke-20, pernyataan populer bahwa realitas sosial tidak memiliki integritas, kacau dan tidak teratur, dan tidak ada pembicaraan tentang organisasi apa pun.
Sebuah realitas maya
Realitas virtual adalah semacam pengetahuan di bidang filsafat. Virtualitas adalah bagian imajiner dari realitas. Ini adalah realitas elektronik. Dunia virtualitas diciptakan dengan cara teknis terbaru dan dirasakan oleh seseorang melalui reseptornya yang biasa - penciuman, pendengaran, penglihatan, dan lainnya. Biasanya ada respons nyata terhadap tindakan pengguna.
Realitas virtual didefinisikan oleh seperangkat objek, yang keberadaannya nyata, tetapi dianggap terpisah dari kenyataan. Objek virtual tidak ada sebagai objek dunia nyata, mereka lebih aktual, tetapi tidak potensial.
Ada juga konsep: realitas aktual - apa yang ada sekarang; potensi - apa yang bisa; absolut (objektif) - realitas di sekitarnya yang ada secara independen dari persepsi; relatif (subyektif) - bagian dari realitas, tercermin oleh kesadaran manusia. Di sini kita harus setuju bahwa setiap orang memiliki hak atas realitas mereka.