Pertanyaan paling penuh kebencian untuk anak-anak juga paling populer di kalangan orang dewasa: "Siapa yang lebih kamu cintai - ayah atau ibu?" Dia menanamkan di kepala anak gagasan bahwa salah satu orang tuanya bisa lebih baik, lebih berwibawa. Selama bertahun-tahun, ide ini menjelma menjadi konflik internal. Dan orang dewasa sudah menyiksa dirinya sendiri dengan pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan - seperti ibu atau ayah?
Itu perlu
Jika Anda ingin mendamaikan ayah dan ibu Anda di kepala Anda, Anda perlu waktu untuk menyelesaikan konflik keluarga. Bahkan jika Anda menghindari berbicara dan memikirkannya, Anda perlu memberi mereka waktu sebelum mereka berhenti menghancurkan hidup Anda
instruksi
Langkah 1
Percayalah bahwa perbedaan pandangan antara orang tua itu baik, tidak buruk. Pertama-tama, cobalah membenamkan diri Anda secara mendalam pada gagasan bahwa setiap orang tua benar dengan caranya sendiri. Bayangkan diri Anda berperan sebagai arbiter yang ingin memahami konflik secara objektif. Cobalah untuk memahami motif kedua peserta. Mengapa perbedaan pemahaman tentang kehidupan orang tua baik? Mereka memberi Anda berbagai strategi untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan.
Langkah 2
Tentukan dalam situasi apa Anda harus bertindak seperti seorang ayah, dan di mana - seperti seorang ibu. Secara umum, wanita biasanya mengajar anak-anak untuk beradaptasi dengan dunia tanpa mengubahnya. "Jangan menjulurkan kepala, jangan menyeberang, jangan bertentangan, jangan memompa hakmu" - ini adalah kredo mereka dalam hidup. Laki-laki, di sisi lain, mengajar anak-anak untuk menyesuaikan dunia untuk diri mereka sendiri. “Berani, bertindak, bertarung, pertahankan hakmu,” kata mereka biasanya. Rahasia kebahagiaan dan kesuksesan terletak pada kemampuan untuk menggunakan strategi-strategi ini agar sesuai dengan tugas yang dihadapi. Adaptasi selalu tidak memadai. Penegasan terus-menerus tentang hak dan upaya untuk membuat kembali dunia juga jauh dari norma. Ibu dan Ayah juga memiliki kedua strategi, hanya berbeda dari mereka yang menang. Jadi ambil contoh dari mereka.
Langkah 3
Bersiaplah untuk percakapan dari hati ke hati. Ada situasi ketika konflik lebih baik diucapkan daripada dibungkam. Jika Anda dibesarkan dalam keluarga ibu tunggal, dan hubungan Anda dengan lawan jenis tidak berjalan dengan baik, Anda perlu memahami mengapa ibu ditinggal sendirian. Belajar dari teladannya bagaimana tidak berperilaku agar tidak menjadi ibu tunggal. Bahkan jika dia mengklaim bahwa ayah, yang meninggalkan keluarga, yang harus disalahkan atas segalanya, jangan menjadi orang yang naif. Cobalah untuk memahami apa tentang dia yang menarik pria yang tidak dapat diandalkan dan tidak jujur. Bekerja pada diri sendiri agar tidak mengulangi nasibnya.