Bagaimana Berperilaku Normal

Daftar Isi:

Bagaimana Berperilaku Normal
Bagaimana Berperilaku Normal

Video: Bagaimana Berperilaku Normal

Video: Bagaimana Berperilaku Normal
Video: What do all languages have in common? - Cameron Morin 2024, November
Anonim

Kriteria normalitas sangat relatif. Pertama-tama, mereka bergantung pada lingkungan eksternal dan hukumnya. Namun, ada sejumlah prinsip universal yang akan membantu Anda belajar berperilaku normal.

Bagaimana berperilaku normal
Bagaimana berperilaku normal

Diperlukan

  • - kontrol diri;
  • - introspeksi.

instruksi

Langkah 1

Cobalah untuk menganalisis mengapa Anda memiliki pertanyaan serupa. Ejekan dan komentar dari orang lain, perasaan tidak nyaman ketika berada di lingkungan yang tidak dikenal, perilaku yang tidak terkendali: ada banyak faktor yang mengkhawatirkan. Selain itu, Anda harus sangat menyadari bahwa kekhawatiran Anda tentang "kenormalan" sebenarnya dibenarkan dan bukan hasil dari kritik diri yang berlebihan.

Langkah 2

Catat perilaku Anda dengan mengajukan pertanyaan kunci: "Apakah tindakan saya mengarah pada hasil yang diinginkan?" Misalnya, jika Anda dihadapkan pada tugas untuk berpindah dari titik A ke titik B, tetapi pada akhirnya Anda menemukan diri Anda berada di tempat yang sama sekali berbeda, Anda harus meragukan kecukupan perilaku Anda. Kesesuaian dengan hasil adalah salah satu kriteria kunci untuk normalitas.

Langkah 3

Begitu berada di lingkungan baru yang tidak dikenal, ikuti aturan internalnya. Namun, perlu diingat bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan terucapkan. Seberapa cepat Anda mengambil kesimpulan dan menjadi bagian dari lingkungan akan mengkatalisasi keadaan normal Anda. Contoh mencolok: memasuki pekerjaan baru. Kode berpakaian, etiket internal, aturan komunikasi perusahaan, algoritme pelaporan, kontak dengan kolega di luar layanan - dari saat-saat itulah perilaku normal Anda akan berkembang.

Langkah 4

Tarik garis yang jelas antara normalitas dan orisinalitas (kreativitas). Ada kemungkinan bahwa Anda memiliki cara sendiri untuk mengekspresikan diri. Ini bisa berupa pakaian kreatif, cara komunikasi yang mengejutkan, kebiasaan yang tidak standar. Namun, semua ini seharusnya tidak menimbulkan masalah yang jelas bagi orang lain. Misalnya, jika penonton kagum dan kaget dengan monolog Anda di resital, Anda masih akan tetap dalam batas kecukupan. Tetapi jika pada saat yang sama Anda menyebabkan ketakutan dan keengganan kolektif untuk berkomunikasi dengan Anda, disarankan untuk mempertimbangkan kembali perilaku Anda.

Langkah 5

Jangan biarkan agresi menguasai. Perilaku seperti itu hanya dibenarkan dalam kasus luar biasa, misalnya, dengan ancaman nyata terhadap kehidupan. Dalam semua situasi lain, ledakan kemarahan yang tak terkendali tidak ada hubungannya dengan perilaku normal.

Direkomendasikan: