Kemampuan untuk mendengarkan lawan bicara membantu membangun hubungan saling percaya dan memastikan saling pengertian. Selain itu, tanpa keterampilan ini, tidak mungkin menyelesaikan berbagai masalah dan konflik secara efektif. Belajar mendengarkan tidak terlalu sulit.
Jangan terganggu dan pertahankan kontak mata
Salah satu aturan dasar untuk komunikasi yang efektif adalah kontak mata. Orang yang Anda ajak bicara mungkin tidak mengikutinya karena berbagai alasan, tetapi sebagai orang yang tahu cara mendengarkan, Anda harus memberikan perhatian kepada lawan bicara. Singkirkan koran, majalah, telepon, dll, jangan terganggu oleh hal-hal asing. Aturan ini tidak memaksa Anda untuk duduk berhadap-hadapan dengan lawan bicara dan tidak mengalihkan pandangan darinya selama percakapan panjang. Anda bahkan dapat berjalan di sekitar ruangan, tetapi ketika tiba waktunya untuk mendengarkan, lihatlah orangnya, bahkan jika mereka tidak melakukannya. Anda tidak perlu melihat dari dekat, Anda bisa menghindarinya. Hal utama adalah menjaga perhatian Anda dan tidak tenggelam dalam pikiran Anda sendiri.
Jangan menyela dan jangan buru-buru menghakimi lawan bicara
Tanda yang jelas dari ketidakmampuan untuk mendengarkan adalah kebiasaan melompat ke kesimpulan dari apa yang dikatakan lawan bicara. Selain fakta bahwa seseorang menunjukkan ketidakpeduliannya kepada pembicara, dengan tindakan seperti itu dia menyinggung perasaannya. Ingatlah bahwa orang yang Anda ajak bicara mengungkapkan pikirannya secara konsisten, Anda tidak dapat mengetahui bagaimana dia akan mengakhiri pidatonya.
Jangan menyela atau menilai apa yang dia katakan, bahkan jika Anda tidak menyukai kata-katanya. Jangan pernah terburu-buru orang lain, mencoba untuk cepat memahami apa yang mereka maksud. Orang dapat berbicara dan berpikir dengan kecepatan yang berbeda, bersantai dan mendengarkan dengan seksama sampai akhir. Anda dapat mengajukan pertanyaan klarifikasi, tetapi hanya selama jeda singkat yang akan dibuat lawan bicara Anda.
Tetap di atas percakapan
Kesalahan pendengar yang cukup umum adalah gangguan oleh detail dalam pidato pembicara, yang tidak berhubungan langsung dengan esensi dari apa yang dia katakan. Misalnya, seseorang berbicara tentang konflik yang dia miliki dengan bosnya. Selama presentasi, dia membuat penyimpangan kecil, berbicara, misalnya, tentang cuaca di luar. Pendengar menangkap penyimpangan ini dan mulai berbicara tentang topik yang benar-benar abstrak, melupakan apa yang dikatakan lawan bicara kepadanya. Ini adalah tanda yang jelas dari ketidakmampuan untuk mendengarkan, yang harus dihilangkan.
Simpan Umpan Balik
Pidato lawan bicara bisa sangat dinamis dan emosional. Dalam kasus seperti itu, orang sering membutuhkan konfirmasi bahwa pendengar memahami apa yang mereka bicarakan. Tunjukkan, angguk pada saat yang tepat, atau cukup katakan ya, saya mengerti, saya mengerti, atau apa pun yang sesuai dengan konteks percakapan. Umpan balik seperti itu akan menunjukkan kepada lawan bicara bahwa Anda mendengarkannya dengan sangat hati-hati, perhatian Anda sepenuhnya tertuju padanya.