Kemampuan untuk melakukan percakapan tampak begitu alami dan lumrah sehingga hanya sebagian kecil orang yang cukup memperhatikan proses ini. Psikolog, sementara itu, telah membuktikan bahwa penggunaan struktur pidato yang paling sederhana dan pemahaman dasar tentang struktur percakapan dapat membuat seseorang jauh lebih menarik di mata orang lain.
instruksi
Langkah 1
Pertimbangkan kepribadian orang lain. Ingatlah bahwa semua orang itu unik. Sebelum memulai percakapan, pertimbangkan temperamen lawan bicara, pikirkan topik yang sebaiknya dihindari, tebak seberapa besar dia ingin berbicara dengan Anda. Semua ini mungkin tampak jelas, tetapi biasanya tidak dilakukan. Jika Anda memutar ulang situasi secara mental, akan lebih mudah untuk memulai percakapan.
Langkah 2
Jangan pernah memulai percakapan dengan pertanyaan abstrak! Jika Anda mendekati rekan kerja yang tidak terlalu dekat dengan Anda, dan bertanya: "Bagaimana kabarmu?", Jelaslah bahwa Anda mendekati dengan tujuan tertentu, dan "awal yang mudah" ini tampaknya dibuat-buat. Alasan khusus untuk memulai percakapan akan membantu Anda, dan semakin dekat dengan percakapan "asli", semakin baik. Misalnya, jika Anda sangat tertarik dengan kehidupan pribadi seseorang, Anda dapat mengundangnya ke bar dan dengan santai menanyakan apakah dia akan datang sendiri atau bersama teman.
Langkah 3
Merumuskan pertanyaan secara terbuka. Bos yang tidak kompeten, ketika berkomunikasi dengan karyawan baru, akan bertanya: "Apakah Anda suka dengan kami?" Masalah dengan pertanyaan itu adalah bahwa itu menyiratkan jawaban bersuku kata satu: "Ya", dan jika lawan bicaranya cukup sederhana, dia tidak akan memeras apa pun dari dirinya lagi. Rumusan yang jauh lebih tepat dari pertanyaan yang sama adalah: "Berapa banyak yang telah berubah sejak tempat kerja Anda sebelumnya?" Pertanyaan ini menyiratkan sedikit alasan yang akan memungkinkan Anda untuk melanjutkan dialog.
Langkah 4
Memeriksa! Salah satu cara terbaik untuk memimpin percakapan adalah dengan menunjukkan minat pada topik diskusi. Temukan topik yang ingin dibicarakan orang tersebut (misalnya, tentang hobinya) dan pelajari setiap nuansa secara mendetail. Jika lawan bicara memiliki kecenderungan positif, ini hanya akan membuatnya berbicara. Namun, takut rasa ingin tahu di mana itu tidak diperlukan. Jangan pernah bersikeras atau mempertanyakan jika Anda melihat penolakan keras dari sisi yang berlawanan.