Umat manusia selalu berusaha untuk mengendalikan pekerjaan pikirannya. Berbagai jenis meditasi, pelatihan autogenik, dan praktik serupa ditujukan untuk secara sadar mengendalikan proses mental yang berlangsung dalam keadaan normal tanpa partisipasi kontrol sadar. Hal utama dalam bisnis ini adalah jangan berlebihan dan tidak merugikan diri sendiri.
instruksi
Langkah 1
Apakah mungkin mematikan beberapa fungsi otak untuk memanfaatkan kemampuannya secara lebih maksimal? Karya-karya peneliti asing menunjukkan bahwa seringkali shutdown otak dapat terjadi secara sukarela, tanpa kontrol langsung dari pihak orang tersebut. Seberapa berbahaya itu?
Langkah 2
Dengan demikian, telah ditetapkan bahwa hipnodeprivasi, dengan kata lain, kurang tidur bahkan untuk satu hari dapat menyebabkan fungsi otak tidak stabil. Dengan otak, hal yang sama terjadi ketika tegangan turun di jaringan listrik. Menjadi rentan terhadap berhenti, otak, ketika seseorang kurang tidur, dapat secara tak terkendali beralih dari penyimpangan jangka pendek ke keadaan tidur dan kembali ke terjaga.
Langkah 3
Menurut David Dinges, di Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania, gambaran aktivitas otak selama kurang tidur menunjukkan bahwa orang tersebut seolah-olah hampir pada saat yang bersamaan tertidur dan terjaga. Peralihan dari satu keadaan kesadaran ke keadaan lain sangat cepat.
Langkah 4
Peneliti menarik analogi berikut: katakanlah Anda berada di sebuah ruangan dan menonton film yang menarik dengan lampu menyala. Jika otak bekerja dengan stabil, maka lampu menyala terus-menerus. Otak seseorang yang kurang tidur untuk waktu yang lama bekerja seolah-olah lampu tiba-tiba padam.
Langkah 5
Studi-studi ini membawa para ilmuwan pada kesimpulan bahwa kurang tidur menyebabkan pergantian periode fungsi otak normal dan kesenjangan yang tidak terduga. Pada saat tertentu, fungsi seperti perhatian dan persepsi visual dimatikan.
Langkah 6
Satu studi melibatkan pemindaian otak orang dewasa yang melakukan serangkaian tugas sederhana untuk mempertahankan perhatian visual yang stabil. Pengukuran dilakukan baik dalam keadaan subjek cukup istirahat (tidur) maupun dalam keadaan kurang tidur malam. Metode pencitraan resonansi magnetik digunakan, yang memungkinkan untuk mengukur gambaran aliran darah di berbagai bagian otak.
Langkah 7
Eksperimen mengungkapkan pemotongan signifikan dalam aliran darah ke area tertentu di otak. Ini, tampaknya, menunjukkan penutupan area fungsional tertentu, yaitu malfungsi sistemik di otak. Perubahan seperti itu, bagaimanapun, tidak pernah terjadi ketika subjek cukup tidur sebelum percobaan.
Langkah 8
Studi-studi ini dengan jelas menunjukkan bahwa kurang tidur sadar atau tidak disengaja dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan, atau, sederhananya, mematikan otak. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah dan keadaan darurat jika aktivitas manusia dikaitkan dengan pengelolaan sarana teknis. Jadi, mematikan perhatian dan penganalisa visual selama beberapa detik oleh pengemudi kendaraan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.