Terkadang orang sudah saling mengenal untuk waktu yang lama, tetapi masih belum memahami satu sama lain. Dengan kenalan baru juga tidak mudah: kesan pertama bisa menipu dan timbul kesalahpahaman. Untuk komunikasi yang efektif, Anda perlu mencari tahu minat orang lain.
Tunjukkan minat pada hobi pasangan Anda
Tidak ada yang membuat lawan bicara begitu tertarik pada minat yang tulus pada bidang aktivitas dan hobinya. Tanyakan kepada rekan komunikasi Anda bagaimana dia menghabiskan waktu luangnya: dia lebih suka istirahat aktif atau pasif, buku apa yang dia baca, musik dan film apa yang dia sukai.
Cari tahu hobi favoritnya, tanyakan tentang teman dekat. Berdasarkan semua informasi, Anda dapat memahami nilai-nilai kehidupan individu dan mendapatkan gambaran tentang kebutuhan, minat, dan rencana.
Belajar mendengarkan
Seseorang diatur sedemikian rupa sehingga dia benar-benar hanya tertarik pada rencana dan masalahnya. Seringkali, bahkan dalam berkomunikasi dengan orang yang dicintai, seseorang, karena kesopanan, tertarik pada bisnis dan kesuksesan, dan pada saat yang sama terus melakukan sesuatu atau memikirkan sesuatu. Dia mengangguk, dengan santai menilai, mengomentari kalimat yang dia dengar secara terpisah. Akibatnya, terjadi percakapan formal, tetapi tidak ada kontak yang terjadi pada tingkat psikologis dan emosional. Belakangan, ada keinginan untuk mengklarifikasi sesuatu, tetapi lawan bicaranya tidak lagi ingin mengulanginya.
Untuk memahami dunia batin orang lain, Anda harus dapat mendengarkan dengan cermat. Jangan terganggu selama percakapan dan jangan menyela lawan bicara. Bagikan emosinya, pengalamannya, perjelas esensi masalahnya.
Dalam komunikasi, penting untuk diingat bahwa orang mengekspresikan pikiran mereka dan menafsirkan perasaan dengan cara yang berbeda. Jika ada frasa yang terdengar ambigu, lebih baik tanyakan apakah Anda memahami isinya dengan benar.
Dengarkan "satu gelombang"
Untuk lebih memahami seseorang, Anda harus bisa mendengarkannya "pada gelombang yang sama." Jika dia aktif dan ceria secara alami, ciptakan suasana hati yang sama dalam diri Anda: lebih banyak bercanda dan tersenyum. Jika pasangan komunikasi Anda cenderung serius, maka Anda juga beralih ke pertanyaan filosofis.
Ingatlah bahwa lebih mudah untuk memahami seseorang jika Anda memiliki karakter dan temperamen yang mirip dengannya. Anda dapat dengan mudah merasakan ketika dia marah, lelah, atau khawatir tentang sesuatu. Jika tidak, Anda harus jeli dan memperhatikan perilaku dan reaksi apa yang menjadi ciri khas seseorang dalam situasi yang berbeda.
Pasangan tidak boleh "diinterogasi dengan bias" ketika dia tidak ingin berterus terang atau hanya tidak sopan. Cara termudah untuk mengetahui apa yang dibutuhkan seseorang adalah dengan menjalin hubungan yang tulus dan saling percaya dengannya. Dalam hal ini, tidak perlu membuat asumsi tentang kebutuhan dan motif orang lain, tetapi Anda bisa langsung bertanya dan mendapatkan jawaban yang jujur.