Egosentrisme dalam literatur psikologi didefinisikan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk menilai situasi secara objektif dari luar. Egosentrisme adalah keadaan moral dan psikologis bawaan yang dapat diekspresikan dalam berbagai bentuk.
Apa itu egosentrisme?
Sejak usia dini, anak memiliki keinginan untuk menjadi pusat perhatian. Jiwa anak tidak mampu melihat peristiwa ini atau itu dari luar. Anak-anak merasa sulit untuk menilai situasi di mana mereka bukan pihak. Seiring bertambahnya usia, egosentrisme dapat meningkat jika Anda tidak mengambil langkah yang tepat dalam membesarkan anak pada tahap tertentu. Namun, bahkan dalam kasus ini, tanda-tanda keegoisan akan sering mengingatkan diri mereka sendiri.
Tanda-tanda egoisme
Seseorang dianggap egosentris jika dia hanya tertarik pada pendapatnya sendiri. Tipe kepribadian ini akan selalu terasa seperti pusat alam semesta. Orang yang egosentris tidak akan mentolerir keberatan atau tuntutan terhadapnya. Jika dia terlibat konflik, kebenaran selalu berpihak padanya. Cukup sulit untuk berkomunikasi dengan egosentris, karena seringkali orang-orang seperti itu menarik diri dan tidak berhubungan untuk waktu yang lama. Namun, jika ada masalah, orang yang egois dapat dimintai bantuan dan sering mendapat dukungan. Baginya, tidak ada pendapat atau pengalaman orang lain. Segala sesuatu harus mematuhi aturan-aturan tertentu, yang ditentukan oleh egosentrisme untuk dirinya sendiri.
Anda dapat memahami seberapa egosentris seorang anak dengan melakukan tes psikologis sederhana. Tempatkan sekelompok anak-anak di satu meja dan tempatkan tiga hingga empat figur dengan warna dan ukuran berbeda. Kemudian mintalah setiap anak untuk menggambar benda-benda tersebut. Tantang satu anak untuk menggambar bentuk seperti yang dilihat anak lain. Akibatnya, anak itu akan menggambarkan apa yang dia gambar sebelumnya dengan sangat presisi. Hal ini menunjukkan bahwa bayi sudah memiliki tingkat perkembangan egosentrisme yang tinggi. Dalam situasi seperti itu, penting untuk segera mengambil tindakan agar ego Anda sendiri tidak menjadi masalah psikologis yang serius di kemudian hari.
Perbedaan antara egois dan egois
Terlepas dari kenyataan bahwa egosentrisme dan egoisme sering dipandang sebagai konsep yang identik, ada beberapa perbedaan dalam dasarnya. Egosentrisme adalah keadaan psikologis khusus di mana seseorang menempatkan pendapat dan pandangannya di pusat alam semesta. Titik acuan untuk egosentris dimulai dengan preferensinya sendiri. Orang seperti itu tidak mampu memahami realitas secara memadai, melihat realitas dalam bentuk yang terdistorsi. Keegoisan adalah prinsip nilai-etika yang menjadi ciri perilaku seseorang. Semua tindakan egois ditujukan secara eksklusif untuk mencapai kepentingan mereka sendiri. Pada saat yang sama, orang seperti itu dapat "melampaui kepala" orang-orang dekat, karena hal utama baginya adalah memenuhi kebutuhannya.