Konflik antara seorang anak dan seorang guru adalah fenomena umum dalam kehidupan modern. Jangan sampai lepas dengan sendirinya. Ajari anak Anda untuk menggunakan contoh konflik ini untuk memecahkan situasi kehidupan yang sulit. Keterampilan ini akan berguna baginya lebih dari sekali di masa dewasa.
instruksi
Langkah 1
Ajari anak Anda untuk menganggap konflik sebagai tantangan bagi keterampilan komunikasi mereka. Latih dia untuk berpikir bahwa ketidaksepakatan adalah bagian dari kehidupan yang Anda butuhkan untuk dapat berinteraksi. Menggunakan contoh konflik dengan seorang guru, latih anak Anda untuk keluar dari situasi komunikasi yang sulit.
Langkah 2
Identifikasi penyebab konflik yang objektif. Mungkin ada beberapa dari mereka. Pertama, anak itu sendiri mungkin yang harus disalahkan. Dalam situasi seperti itu, dia harus mengubah perilakunya dan meminta maaf. Kedua, guru mungkin harus disalahkan. Kemudian Anda harus berbicara dengannya dan memintanya untuk meminta maaf. Ketiga, konflik dapat menjadi bagian dari keadaan atau kesalahpahaman. Mereka juga perlu ditangani untuk memperjelas posisi pihak-pihak yang berkonflik.
Langkah 3
Undang "arbiter" dalam situasi yang diabaikan. Masyarakat memberi kita alat untuk menyelesaikan konflik sebagai hakim atau ahli independen. Di masa dewasa, ini bisa menjadi komisi ahli, saran ahli, juri. Selama masa kanak-kanak, anak harus mulai belajar metode melibatkan pihak independen untuk menyelesaikan konflik. Ini bisa menjadi guru lain, teman sekelas, dokter sekolah, atau psikolog.
Langkah 4
Ajari anak Anda reaksi moderat terhadap konflik. Mengabaikan perbedaan pendapat adalah salah satu ekstrem dan tidak selalu tepat. Mengipasi skandal adalah ekstrem lainnya, dan juga jarang konstruktif. Ajari anak Anda untuk tetap tenang, tetapi tetap berbicara dengan pihak lain yang berkonflik tentang masalahnya.