Jiwa manusia, menurut umat Hindu, tidak mati setelah kematian tubuh, tetapi berpindah ke sesuatu yang lain. Ada reinkarnasi jiwa - reinkarnasi. Nasib seseorang adalah hasil yang pantas dari tindakannya di kehidupan masa lalu - karma.
Kelahiran kembali jiwa
Filsafat Hindu dapat ditemukan dalam banyak kepercayaan, kultus dan mitos. Doktrin agama Hindu didasarkan pada konsep keabadian jiwa manusia. Tubuh mati, dan roh memiliki kemampuan untuk pindah ke tubuh baru. Menurut doktrin, seseorang dilahirkan dan mati berkali-kali, dan jiwanya terus menerima pengalaman yang tak ternilai.
Tidak ada kekacauan di dunia. Sebaliknya, ada tatanan kosmik universal, dan segala sesuatu di Bumi tunduk padanya. Menurut hukum karma, semua tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup di masa depan menentukan kualitas hidupnya. Kehidupan barunya.
Dalam agama Hindu, orang dibagi menjadi perkebunan atau kasta. Tiga perkebunan dianggap mulia: imam, penguasa, dan pekerja. Para pekerja tersebut antara lain petani dan pengrajin. Mereka bermimpi menjadi penguasa di kehidupan berikutnya, yang pada gilirannya berusaha untuk menerima penahbisan imam. Kasta keempat dan terakhir adalah pelayan. Mereka memiliki kehidupan yang paling sulit.
Setiap kelas memiliki aturan dan norma perilaku tertentu. Jika Anda mengikuti resep yang diperlukan, maka seseorang mendapat kesempatan untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi, lebih tepatnya, status kelahiran kembali.
Hukum Karma
Hukum karma mengatakan bahwa nasib seseorang telah ditentukan sebelumnya dan merupakan hasil dari apa yang telah dilakukannya. Semua perbuatan baik dan buruk cepat atau lambat, tetapi pasti akan kembali kepada semua orang. Pepatah Rusia "apa yang Anda tabur adalah apa yang Anda tuai" secara akurat menggambarkan hukum karma.
Kitab suci Hindu kuno mengatakan bahwa seseorang, setelah melalui banyak kehidupan dan mengalami baik dan buruk dalam takdir mereka, pada akhirnya akan menarik kesimpulan. Pengalamannya akan mengajarinya untuk hanya melakukan hal yang benar, dan dia bisa menjadi orang bijak.
Diterjemahkan dari bahasa Sansekerta, karma berarti tindakan. Buddhisme, diadopsi dari Hinduisme konsep kelahiran kembali, gagasan pembalasan dan jalan lurus. Karma adalah hukuman atas tindakan masa lalu, yang, dengan perilaku dan sikap yang benar terhadap orang, dapat ditebus seiring waktu.
Umat Buddha menyebut karma sebab-akibat. Segala sesuatu di Alam Semesta saling berhubungan, dan tidak ada yang luput dari perhatian. Setiap tindakan diikuti oleh konsekuensi.
Menurut hukum karma, kualitas hidup Anda saat ini secara langsung bergantung pada tindakan Anda di masa lalu. Jika Anda menginginkan kehidupan yang lebih baik di kehidupan Anda selanjutnya, jagalah sekarang juga.