Memotivasi seorang remaja adalah penggunaan insentif untuk mendorongnya bertindak ke arah tertentu. Paling sering, remaja termotivasi untuk studi yang baik, pengembangan, inisiatif, dll. Apa insentif terbaik untuk memotivasi seorang remaja?
instruksi
Langkah 1
Gunakan masa dewasa remaja sebagai stimulus. Pengalaman ini memiliki dampak yang luar biasa pada perkembangan kepribadian. Remaja merasa seperti orang dewasa dan berusaha untuk diakui seperti itu. Tetapi ke mana anak itu akan pergi - hanya tergantung pada Anda. Arahkan ke arah yang benar: biarkan remaja mempelajari sikap, norma, dan nilai masyarakat, belajar menggunakannya dalam kehidupan. Jelaskan bahwa bukan alkohol dan rokok yang akan menjadikannya dewasa, tetapi kemandirian, tanggung jawab, kemampuan untuk mengambil tanggung jawab dan bertanggung jawab atas kata-kata dan tindakannya. Insentif ini paling nyaman digunakan berdasarkan contoh seseorang yang dihormati untuk seorang remaja.
Langkah 2
Komunikasi bagi seorang remaja adalah kegiatan yang paling penting. Bantu dia mendapatkan kredibilitas di antara rekan-rekannya. Ini akan berfungsi sebagai motif bagi remaja untuk realisasi diri lebih lanjut. Tunjukkan pada anak Anda bagaimana Anda dapat menonjol dari keramaian: menjadi orang yang luar biasa dan luar biasa, dapat menemukan jalan keluar dari situasi apa pun. Untuk mengembangkan kualitas-kualitas ini dalam dirinya, dorong remaja untuk memecahkan masalah yang kompleks dan kreatif, menunjukkan inisiatif, dan mencari dirinya sendiri di bidang apa pun.
Langkah 3
Gunakan hobi remaja sebagai motif. Di usia ini, hobi sangat kuat dan sering saling menggantikan. Menurut asumsi psikolog Rusia terkemuka D. B. Elkonin, masa remaja peka terhadap peralihan aktivitas pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Artinya, proses pendidikan bagi seorang remaja dapat memperoleh makna baru, dan ia akan menghargainya sebagai kesempatan untuk perbaikan diri dan pendidikan diri. Orang dewasa yang berwibawa untuk seorang remaja dapat menangani motivasi semacam ini dengan paling berhasil: guru tercinta, orang tua yang bersemangat, dll. Hal utama baginya adalah contoh pribadi. Namun, tekanan berlebihan dalam situasi seperti itu dapat menyebabkan efek sebaliknya - pemberontakan remaja atau sikap apatis. Yang terpenting, hobi intelektual dan estetika yang terkait dengan kecintaan pada sejarah, menggambar, teknik radio, musik, dll. Dekat dengan kegiatan pendidikan.