Bagaimana Disukai Melalui Korespondensi

Daftar Isi:

Bagaimana Disukai Melalui Korespondensi
Bagaimana Disukai Melalui Korespondensi

Video: Bagaimana Disukai Melalui Korespondensi

Video: Bagaimana Disukai Melalui Korespondensi
Video: Aslina Lahagu||190321100118||MKB-B||Analisis Korespondensi 2024, Mungkin
Anonim

Untuk menyenangkan melalui korespondensi, Anda dapat menggunakan metode yang sama seperti dalam komunikasi langsung. Kami tidak melihat lawan bicara, tetapi bahasa korespondensi cukup kaya dan dapat menyampaikan seluruh rentang perasaan dan kesan.

Korespondensi
Korespondensi

Itu perlu

Komputer dengan koneksi internet, selembar kertas, pena

instruksi

Langkah 1

Pancarkan kepositifan dan kebajikan; Bersikap sopan. Pimpin peran orang yang gelasnya setengah penuh. Cobalah untuk tidak menggunakan ekspresi negatif kategoris, pertahankan jumlah kata "tidak" seminimal mungkin. Di sisi lain, jangan berlebihan agar tidak terlihat sebagai penggaruk yang sembrono.

Langkah 2

Panggil orang tersebut dengan namanya sesering mungkin - ini sangat luar biasa! Ingat nasihat Dale Carnegie, yang menulis bahwa "Nama seseorang adalah suara yang paling manis dan paling penting baginya." Hindari interpretasi yang salah dan longgar dari nama lawan bicara jika Anda tidak berkorespondensi untuk waktu yang lama.

Langkah 3

Jadilah perhatian dan tertarik. Catat tanggal dan acara penting untuk lawan bicara; menyisipkan kutipan dari email masa lalu Anda dari waktu ke waktu. Tunjukkan bahwa segala sesuatu tentang itu penting bagi Anda. Lakukan ini dengan hati-hati dan tidak mengganggu, jika tidak, lawan bicara mungkin berpikir bahwa Anda payah atau hanya kurang pendapat Anda sendiri.

Langkah 4

Tunjukkan kepercayaan diri, tekankan identitas Anda. Bila memungkinkan, jelaskan hobi dan karakteristik Anda sedikit demi sedikit. Lakukan ini dalam jumlah sedang dan dengan pemahaman bahwa lawan bicara benar-benar tertarik padanya. Ingatlah bahwa kepercayaan diri dan kepercayaan diri adalah keadaan yang sepenuhnya berlawanan.

Langkah 5

Lelucon, tapi hati-hati. Pertama, rasakan seberapa baik lawan bicara telah mengembangkan selera humor dan apakah itu sesuai dengan selera Anda, agar tidak dianggap sebagai badut. Di awal korespondensi, lebih baik mempersempit batas lelucon sehingga secara tidak sengaja humor Anda tidak berbalik melawan Anda.

Langkah 6

Identifikasi topik berbahaya untuk korespondensi. Jangan menjadi pribadi. Diskusikan topik intim, terkait, ras dan agama dan gosip dengan hati-hati.

Langkah 7

Tulis pujian untuk lawan bicara, tetapi dalam jumlah sedang dan tulus. Tidak perlu menghujaninya dengan kata sifat dengan kemurahan hati Kaukasia dan memperbaikinya dengan dua lusin emoticon. Jangan pernah menyanjung orang lain.

Langkah 8

Tekankan kesamaan yang Anda miliki. Temukan "gelombang umum" dan serahkan diri Anda pada emosi; berbagi pengalaman, kesan, perbandingan. Nikmati menulis paragraf sebanyak mungkin dari lubuk hati Anda.

Langkah 9

Dorong orang tersebut untuk berbicara tentang diri mereka sendiri: ajukan pertanyaan, klarifikasi. Jika Anda merasa dapat memberikan saran atau komentar kepadanya, lakukan dengan sopan dan benar. Pada saat yang sama, jangan lupa bahwa korespondensi adalah proses timbal balik dan jangan biarkan itu berubah menjadi "rompi" atau pendengar "radio tanpa sakelar".

Direkomendasikan: