Hubungan interpersonal tidak lengkap tanpa perselisihan dan situasi konflik. Kemampuan untuk menyelesaikan situasi konflik disebut manajemen konflik. Manajemen konflik yang kompetenlah yang dapat mengarah pada penyelesaian masalah dan mitigasi situasi konflik secara keseluruhan.
instruksi
Langkah 1
Perbedaan manusia yang ada dalam perangai, sudut pandang, nilai seringkali menimbulkan benturan kepentingan dan kontradiksi di antara mereka. Penting untuk diingat bahwa ada banyak pilihan perilaku manusia dalam situasi konflik. Oleh karena itu, hasil dari suatu situasi konflik tergantung pada strategi perilaku seseorang di dalamnya.
Langkah 2
Jalan keluar yang paling menguntungkan dari konflik adalah kompromi. Dalam situasi seperti itu, para pihak mencari solusi melalui kesepakatan bersama. Sebagai aturan, kedua peserta tertarik pada penyelesaian situasi secara damai, oleh karena itu mereka saling mengalah untuk menjaga hubungan persahabatan.
Langkah 3
Pilihan terbaik berikutnya untuk menyelesaikan situasi konflik adalah kerja sama. Dengan strategi perilaku seperti itu, para pihak berusaha menemukan kondisi yang saling menguntungkan di mana penyebab konflik akan habis. Dengan demikian, pihak-pihak yang berkonflik mencari solusi yang dapat memuaskan kepentingan kedua belah pihak yang berkonflik. Penyelesaian konflik ini bersifat konstruktif, karena pada akhirnya konflik antara para pihak tidak ada lagi.
Langkah 4
Sebaliknya, situasi dalam konflik di mana seseorang secara terbuka dan negatif mengungkapkan sudut pandangnya, bersikeras pada kepentingannya, menolak untuk mendengarkan pendapat orang lain, disebut persaingan. Perlu dicatat bahwa perilaku salah satu pihak dalam konflik seperti itu menjanjikan hasil yang tidak disengaja. Situasi konflik seperti itu dapat diselesaikan dengan syarat bahwa salah satu pihak yang berkonflik memutuskan untuk menyerahkan kepentingannya kepada pihak lain.
Langkah 5
Ada perilaku yang cukup umum dalam situasi konflik, ketika salah satu pihak berusaha menghindari pertikaian, melepaskan sudut pandangnya tanpa bernegosiasi dengan pihak lain. Perilaku ini disebut penghindaran, tetapi metode ini bukanlah perilaku terbaik dalam situasi konflik. Karena penyebab konflik tidak dibahas dan masalahnya tidak terpecahkan.
Langkah 6
Seringkali ada situasi di mana satu pihak menyesuaikan diri dengan kepentingan pihak lain. Sisi seperti itu mengubah sudut pandangnya, melepaskan pandangannya, sering kali mengorbankan kepentingannya sendiri. Strategi perilaku ini disebut adaptasi. Tidak sulit untuk menebak bahwa dalam situasi seperti itu kepentingan salah satu pihak yang berkonflik dilanggar, sehingga pilihan perilaku manusia dalam konflik ini tidak optimal.