Setiap hari di dunia, jutaan orang bertengkar di seluruh pelosok planet kita. Pertengkaran antara pasangan sangat berbahaya. Pertengkaran semacam itu bisa berlangsung sangat jauh sehingga suami istri bisa menenangkan diri untuk sementara waktu atau bahkan bercerai. Dan bagaimana jika anak-anak mereka menjadi saksi dari konflik-konflik ini? Peristiwa semacam itu dapat menyebabkan konsekuensi serius.
instruksi
Langkah 1
Langkah pertama adalah menetapkan penyebab pertengkaran yang muncul dalam keluarga. Ini bisa berupa pandangan yang berbeda tentang membesarkan anak, mempertahankan anggaran keluarga, mengatur rekreasi, dan banyak lagi. Juga, pasangan sering bertengkar karena kesalahpahaman. Penyebab umum pertengkaran keluarga lainnya adalah ketidakkonsistenan dalam "jam biologis" anggota keluarga individu. Burung hantu dan burung larks tidak selalu rukun. Namun, tidak peduli seberapa serius alasan pertengkaran itu, konflik yang berkembang selalu dapat diselesaikan dengan bantuan konsesi, kompromi, dan solusi konstruktif untuk masalah keluarga. Ikuti sejumlah aturan dan dalam banyak kasus Anda dapat menghindari konflik dalam keluarga.
Langkah 2
Jangan menyerah pada keinginan untuk membuktikan apa pun atau untuk menunjukkan keegoisan Anda. Keras kepala yang konyol juga sangat tidak diinginkan, bahkan agak tidak dapat diterima. Selain itu, jangan meninggikan nada suara Anda saat bertengkar, karena skandal hanya bisa dipicu oleh teriakan, tetapi tidak padam. Dan jangan biarkan emosi Anda keluar, tetap tenang.
Langkah 3
Jangan melibatkan orang lain dalam pertengkaran Anda, baik itu teman atau bahkan saudara. Konflik antara pasangan hanyalah urusan mereka, jadi Anda berisiko merusak hubungan dengan belahan jiwa Anda, meminta bantuan "dari luar".
Langkah 4
Sangat dikontraindikasikan untuk menyelesaikan masalah di depan anak-anak. Lagi pula, mereka mungkin mengembangkan model perilaku yang salah dengan orang dewasa, termasuk dengan Anda. Hal ini dapat menyebabkan trauma emosional.
Langkah 5
Jangan pernah mengingat keluhan lama, dan juga jangan menciptakan masalah dari ketiadaan. Ini hanya akan memperumit hubungan Anda dan menambah bahan bakar ke dalam api konflik Anda.
Langkah 6
Duduk saja dan mengobrol dengan pasangan Anda. Diskusikan, keduanya mengungkapkan visi Anda tentang masalah dan kemungkinan cara untuk menyelesaikannya. Dengan cara ini Anda dapat bersatu dan menyelesaikan konflik bersama.
Langkah 7
Dan dua nasihat lagi yang singkat namun penting: kadang-kadang ada baiknya mendengarkan terlebih dahulu pasangan yang menganggap dirinya tersinggung dan dirugikan. Dan jangan pernah kehilangan selera humor Anda. Ingatlah bahwa sarkasme dan kecerdasan belum melukai siapa pun secara serius.