Pertama-tama, mari kita definisikan konsep "iman". Ini bukan hanya mudah tertipu, yaitu. kecenderungan untuk percaya tidak terbukti atau hanya karena Anda benar-benar ingin mempercayainya. Untuk memperoleh iman yang sejati, Anda perlu mengetahui kebenaran-kebenaran dasar, mengenal fakta-fakta, dan juga menerima apa yang disaksikan oleh fakta-fakta itu.
Diperlukan
Buku: Berbagai ensiklopedia keajaiban alam, terjemahan kitab suci yang dapat dipahami
instruksi
Langkah 1
Jelajahi bukti ilmiah. Di kalangan ilmiah, kontroversi tentang asal usul kehidupan mulai mendapat kekuatan khusus pada masa Darwin. Dia dan rekan-rekannya menabur benih ateisme, menghasilkan buah beracun. Namun baru-baru ini, semakin banyak ilmuwan cenderung mengenali aktivitas "Pikiran Tinggi". Ini hanyalah beberapa pertanyaan yang harus dipikirkan oleh seseorang yang ingin percaya kepada Tuhan: dapatkah hukum (federal, hukum inersia, gravitasi, atau lainnya) muncul tanpa seorang legislator? Mengapa altruisme dan hati nurani manusia terpelihara sebagai hasil evolusi dan seleksi alam? Keberadaan Knobloch tentang Tuhan adalah satu-satunya penjelasan logis untuk pertanyaan-pertanyaan ini. Setelah mempertimbangkan hukum fisika (interaksi elektron, proton, asam amino), dia berkata: "Saya percaya pada Tuhan, karena bagi saya keberadaan Ilahi-Nya hanyalah penjelasan logis tentang sifat segala sesuatu." Fisiolog M. B. Kreider: "Sebagai orang yang mendedikasikan hidupnya untuk penyelidikan dan penelitian ilmiah, saya sangat yakin akan keberadaan Tuhan."
Langkah 2
Belajarlah dari tulisan suci. Mustahil untuk mengembangkan iman yang sejati tanpa buku-buku yang mengaku diilhami. Meskipun mereka yang mengunjungi tempat-tempat suci memiliki kitab-kitab ini, mereka tidak akan percaya kepada Tuhan jika hanya diajarkan dalam istilah manusia. Berikut adalah contoh sederhana untuk menggambarkan perlunya pengetahuan yang akurat. Apakah Anda akan mulai mempercayai orang yang baru Anda temui kemarin? Perlu waktu yang cukup bagi Anda untuk mengenalnya dan memastikan Anda dapat mengandalkannya. Percaya kepada Tuhan membutuhkan waktu untuk memperoleh informasi yang akurat tentang Dia. Kitab Sucilah yang memberikan jawaban yang benar atas pertanyaan tentang siapa Tuhan itu, apa karakter dan tujuannya. Menurut yang paling luas dan diterjemahkan ke dalam sejumlah besar bahasa, Kitab Suci "iman datang dengan pendengaran." Kitab suci Muslim juga mendesak: "Ini dia, baca buku saya!"
Langkah 3
Perhatikan bagaimana Tuhan menjawab permintaan Anda. Ini pasti akan memperkuat iman Anda. Saat Anda mencurahkan isi hati Anda, jangan khawatir tentang ekspresi yang benar. Biarkan doa Anda menjadi milik Anda sendiri. Tidak perlu kumpulan doa-doa yang aneh dan tidak bisa dipahami, jika Anda benar-benar ingin percaya kepada Tuhan, ceritakan terlebih dahulu kepada-Nya. Mungkin artikel ini sudah menjadi jawaban atas doa Anda yang tak terucapkan?