Selama komunikasi, seseorang membuat gerakan yang sedikit dipahami oleh dirinya sendiri, yang mengekspresikan pikirannya. Teman bicaranya merasakan gerakan ini, tetapi paling sering tidak menganalisisnya. Namun, dengan bantuan ekspresi wajah dan gerak tubuh, lebih banyak informasi yang ditransmisikan daripada dengan bantuan kata-kata. Untuk komunikasi yang lebih efektif, ada baiknya belajar "membaca" pikiran yang tak terucapkan.
instruksi
Langkah 1
Jika seseorang menyilangkan tangan di dadanya, maka gerakan ini harus dipahami sebagai kedekatan atau perlindungan. Dia juga tidak ingin berterus terang dalam percakapan, atau takut akan sesuatu.
Langkah 2
Tangan, tergenggam di kunci dan luka di belakang kepala, menguraikan sebagai keunggulan atas lawan bicara. Tangan yang bertumpu di samping berarti perasaan memberontak.
Langkah 3
Pahami sebagai penolakan atau ketidaksetujuan kategoris, tegas jika ada sinyal tajam dengan tangan kanan. Memberi isyarat dengan kepalan tangan menunjukkan ketenangan, tekad, aktivitas, dan ambisi mitra komunikasi.
Langkah 4
Tangan terbuka, menunjukkan telapak tangan ke lawan bicara berarti keterbukaan, kejujuran. Anda dapat mempercayai lawan bicara ini, dia mengatakan yang sebenarnya. Jika tangannya disembunyikan di sakunya atau di belakang punggungnya, maka dia tidak boleh mempercayai kata-kata yang diucapkan.
Langkah 5
Perhatikan kata-kata lawan bicara jika dia menggosok dahinya, dagunya, mencoba menutup mulutnya dengan tangannya, memalingkan muka. Dia mencoba menyembunyikan sesuatu dari Anda atau berbohong.
Langkah 6
Hati-hati dengan gerakan saling mengunci. Lawan bicara mencoba menyembunyikan sikap negatif terhadap Anda atau ketidakpercayaan.
Langkah 7
Sadarilah bahwa orang tersebut ragu-ragu dan tidak yakin dengan apa yang Anda katakan ketika tangan mereka mulai menggaruk sisi lehernya.
Langkah 8
Selesaikan percakapan atau lanjutkan ke topik lain jika lawan bicara Anda dengan gugup mengetukkan jarinya di atas meja, atau kakinya di lantai, kaki kursi. Jika dia menopang pipinya dengan tangannya, maka ketahuilah bahwa pasangan Anda bosan atau menjauh dari topik pembicaraan.
Langkah 9
Bersiaplah untuk orang tersebut untuk segera pergi jika mereka duduk di tepi kursi.
Langkah 10
Jika lawan bicara Anda menggosok kelopak matanya, maka tafsirkan ini sebagai keinginan untuk memblokir aliran informasi yang tidak menyenangkan.
Langkah 11
Ingatlah bahwa perbedaan antara kata-kata dan pikiran memanifestasikan dirinya secara eksternal, seseorang hanya dapat mengontrol gerakannya untuk waktu yang singkat. Teman bicara yang penuh perhatian dapat mengetahui niat sebenarnya dari seseorang dan tidak membiarkan dirinya dimanipulasi.