Mengapa Kebosanan Dianggap Sebagai Penyakit

Mengapa Kebosanan Dianggap Sebagai Penyakit
Mengapa Kebosanan Dianggap Sebagai Penyakit

Video: Mengapa Kebosanan Dianggap Sebagai Penyakit

Video: Mengapa Kebosanan Dianggap Sebagai Penyakit
Video: Tanda tanda seseorang menderita Schizoprenia (Skizofrenia) 2024, April
Anonim

Kebosanan tidak lagi mengejutkan. Kata "membosankan" telah menjadi sangat populer sehingga dapat didengar dan dilihat di mana-mana. Itu ditulis dalam status, digunakan dalam iklan, selama percakapan. Tidak ada yang menganggapnya penting, tetapi sia-sia. Lagi pula, kebosanan itu berbeda. Tertidur pada pasangan yang membosankan adalah satu hal, dan menjadi depresi karena keadaan seperti itu adalah satu hal.

Mengapa kebosanan dianggap sebagai penyakit
Mengapa kebosanan dianggap sebagai penyakit

Tidak ada yang akan mendefinisikan kebosanan sebagai diagnosis. Misalnya, seorang anak mengatakan dia bosan. Banyak yang akan mengatakan bahwa dia hanya seorang gelandangan yang tidak mau mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Orang yang terus-menerus bosan dapat benar-benar kewalahan dengan beberapa tanggung jawab. Namun, alih-alih melakukan sesuatu, mereka duduk di jejaring sosial. Mereka hanya bosan dengan rutinitas, sehingga mereka lepas dari tanggung jawab. Orang seperti ini disebut malas.

Ketika hal-hal yang akrab menjadi bosan, orang menjadi bosan, dan kebosanan itu sendiri mendorong ke tindakan gila. Mereka yang belum berkelana ke kegilaan menyalahkan semua orang di sekitar untuk kehidupan mereka yang tidak memuaskan.

Untuk memerangi kebosanan secara efektif, psikolog menyarankan untuk berganti pekerjaan dan tempat tinggal. Guncangan seperti itu akan dirasakan oleh tubuh sebagai stres dan tidak akan sepenuhnya menghilangkan kebosanan.

Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan dan keinginan untuk perubahan besar. Dalam hal ini, Anda bisa mulai dari yang kecil. Misalnya, alih-alih menghabiskan waktu di jejaring sosial, tonton film favorit Anda, dan alih-alih berkumpul di bar, pelajari cara membuat kue dan undang teman untuk minum teh di rumah.

Jika Anda merasa kesepian, temui orang baru dan dapatkan hewan peliharaan.

Masuk ke kebiasaan baik. Misalnya, buatkan diri Anda sarapan yang lezat di pagi hari, tersenyum pada bayangan di cermin, baca literatur yang bermanfaat.

Jika Anda memiliki terlalu banyak waktu luang, tetaplah sibuk. Anda mungkin memiliki hobi atau bisnis yang sudah lama Anda tunda. Jika ini tidak terjadi, cobalah sesuatu yang baru, mungkin itu akan menjadi hobi baru Anda.

Direkomendasikan: