Pujian dibuat untuk menunjukkan sikap baik mereka terhadap seseorang, untuk menghiburnya, atau hanya untuk mencatat aspek positif dari karakternya, penampilan atau profesionalismenya. Tampaknya Anda perlu menerimanya dengan senang hati. Namun, tidak semua orang tahu bagaimana menanggapinya dengan benar.
Kesalahan 1.
Reaksi salah arah pertama adalah rasa malu. Ini khas untuk orang yang memiliki harga diri terlalu rendah. Mereka segera mulai memerah, menjadi pucat, menyangkal martabat mereka, dan sebagainya. Dan kesalahan apa pun, tentu saja, memiliki konsekuensi. Jika wajah yang malu, memerah, dan mata yang tertunduk masih bisa memberi seseorang pandangan yang menyentuh, maka gumaman yang tidak masuk akal dan penekanan pada kekurangan mereka tidak akan menciptakan kesan terbaik pada lawan bicara. Ini juga bisa menyinggung perasaannya, karena dengan melakukan itu Anda menunjukkan kepada lawan bicara bahwa pendapatnya tidak penting bagi Anda.
Kesalahan 2.
Kesalahan kedua adalah ketidakmampuan untuk menanggapi pujian. Reaksi seperti itu khas untuk orang yang tidak suka menjadi pusat perhatian dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi terhadap pujian. Mereka juga mulai meremehkan atau sepenuhnya menyangkal kelebihan dan kelebihan mereka. Atau mereka mulai merespons dengan jawaban standar, yaitu memberikan pujian yang sama persis sebagai balasannya. Tanggapan standar terhadap pujian atau menyalin pujian akan memberi kesan kepada lawan bicara Anda bahwa Anda acuh tak acuh padanya, Anda sibuk dengan bisnis Anda sendiri dan Anda tidak punya waktu untuk pujian sama sekali sekarang.
Kesalahan 3.
Kesalahan ketiga adalah gangguan dan kecurigaan. Ini tipikal untuk orang linglung yang terus-menerus sibuk dengan pikiran mereka dan yang terlalu curiga dapat mengabaikan pujian itu. Yang pertama dapat melakukan ini karena mereka tidak punya waktu untuk mengalihkan perhatian mereka. Yang terakhir melakukan ini karena mereka mulai curiga ada sesuatu yang salah dan mulai bertanya-tanya mengapa lawan bicara tiba-tiba memutuskan untuk memuji. Tetapi lawan bicaranya sendiri, pada gilirannya, dapat memutuskan bahwa Anda hanya bangga. Jika dia tidak mengenal Anda secara dekat dan dia tidak mengetahui ciri-ciri karakter Anda, misalnya, linglung, maka ini akan menyebabkan memburuknya hubungan di antara Anda.