Orang yang mudah tertipu mengambil informasi apa pun dengan nilai nominal dan selalu siap untuk menceritakan tentang dirinya kepada orang asing. Terkadang Anda harus menyesali kenaifan Anda, dan terkadang Anda membayar untuk kepercayaan "buta". Untuk menghindari situasi yang tidak menyenangkan di masa depan, Anda harus mengucapkan selamat tinggal pada kenaifan dan belajar berkomunikasi secara efektif.
instruksi
Langkah 1
Jangan mengambil segala sesuatu pada nilai nominal. Orang yang mudah tertipu cenderung menganggap lawan bicaranya secara harfiah, sementara mereka hanya bisa bercanda dengannya atau, sebaliknya, berbohong secara terang-terangan. Ketika penipuan primitif atau lelucon konyol meledak, gelombang eksperimen baru dapat tumbuh dan memiliki hasil yang tidak menguntungkan. Jika subjek percakapan tidak jelas bagi Anda atau Anda ragu, perhatikan detailnya, periksa informasinya dan jangan mengecualikan kemungkinan "humor bahasa Inggris yang kering".
Langkah 2
Tahan otoritas dan tekanan yang meragukan. Jangan selalu mengandalkan pendapat ahli, apalagi hati-hati dengan ahli dari sektor jasa. Sangat sering orang yang mudah tertipu menjadi korban manipulasi terampil penjual yang memaksakan produk paling mahal atau tidak perlu. Pada saat yang sama, pembeli "dihujani" dengan ucapan rakyat dari seri "rakus membayar dua kali" dan "Anda tidak bisa hidup tanpanya" dan memberikan teknik psikologis lainnya. Belajarlah untuk mengandalkan pendapat dan pengalaman Anda sendiri, dan jarang menggunakan saran orang lain.
Langkah 3
Berhentilah membagikan detail kehidupan Anda. Ciri khas orang yang mudah tertipu adalah kebutuhan untuk menceritakan atau menjelaskan hal kecil apa pun tentang dirinya sendiri, bahkan jika dia tidak ditanya tentang hal itu. Sepertinya alasan seorang anak kepada orang tuanya untuk kesalahannya atau upaya kikuk untuk menekankan martabatnya. Merasa mandiri tanpa pengakuan atau persetujuan dari orang lain. Mereka menceritakan rahasia kehidupan pribadi mereka hanya dalam wawancara eksklusif atau di kantor psikolog. Anda tidak boleh jujur dengan orang asing. Bagi sebagian orang, informasi tentang Anda tidak akan menarik, tetapi bagi scammers itu bisa menjadi keuntungan.
Langkah 4
Perhatikan detail. Sangat naif untuk melihat dunia melalui kacamata berwarna mawar dan berpikir bahwa semua orang adalah saudara. Tentu saja, Anda tidak boleh terburu-buru ke ekstrem dan mencurigai penipuan dan kejahatan di balik kedok semua orang, namun, perhatian dan kehati-hatian dalam komunikasi tidak akan mengganggu. Jangan hanya mengandalkan kesan pertama seseorang saat bertemu. Pelajari lawan bicara Anda dengan cermat, ajukan pertanyaan dan jangan percaya orang pertama yang Anda temui hanya karena "dia tampak baik". Setiap orang bertindak berdasarkan kepentingan mereka sendiri, jadi Anda harus waspada ketika Anda ditawari segunung emas dan pahami bahwa kemungkinan besar ini adalah scammers. Dalam setiap situasi, perhatikan hal-hal kecil, analisis apa yang bisa bermanfaat bagi lawan bicara dan cara terbaik untuk bertindak untuk diri sendiri.