Ungkapan "kenali diri Anda, dan Anda akan mengenal dunia" harus dijadikan sebagai prasasti untuk setiap buku teks psikologi, sehingga seseorang yang ingin menjadi psikolog terus-menerus mengingat bahwa pertama-tama ia harus mengenal dirinya sendiri. Dan setelah itu - cobalah untuk memahami klien Anda dan bantu dia.
Kemampuan yang memungkinkan seseorang mengenal dirinya sendiri disebut refleksi.
Makna refleksi yang pertama terungkap dalam proses pengajaran psikologi. Awalnya, setiap teori psikologi dapat dipahami hanya melalui analisis tentang bagaimana teori ini tercermin dalam kehidupan seseorang itu sendiri. Tanpa memahami bagaimana hal itu terjadi pada saya, tidak mungkin untuk menyadari dan sepenuhnya memahami bagaimana hal itu terjadi secara umum.
Arti kedua dari refleksi mengalir dengan lancar dari yang pertama: jika saya tidak mengenal diri saya sendiri, saya tidak mengenal siapa pun. Untuk memahami orang tertentu, di masa depan - klien, Anda harus terlebih dahulu memahami dan merasakan bagaimana hal itu terjadi dengan saya. Refleksi adalah dasar yang diperlukan untuk empati; empati, pada gilirannya, merupakan dasar yang diperlukan untuk pekerjaan psikolog yang efektif.
Dan ketiga, yang paling penting dan kompleks dalam mekanisme dan konsekuensinya, makna refleksi. Dengan bantuan refleksi, kemampuan untuk memahami apa yang terjadi pada saya sekarang, psikolog dapat memahami apa yang terjadi dengan klien, apa yang terjadi dalam hubungan dengan klien, mampu memahami alasan apa yang terjadi. dan pisahkan yang penting dari yang sekunder, pisahkan milik sendiri dari yang lain, pisahkan yang profesional dari yang pribadi.
Setiap psikolog, untuk melakukan tugasnya dengan baik, tentu harus menumbuhkan pengamat internal, subpersonalitas, yang fungsinya hanya refleksi, yaitu kemampuan untuk melihat, merasakan, mencerminkan peristiwa yang terjadi di dunia batin dan di dalam. dunia luar.