Warna Dan Suasana Hati, Apakah Ada Hubungannya?

Warna Dan Suasana Hati, Apakah Ada Hubungannya?
Warna Dan Suasana Hati, Apakah Ada Hubungannya?

Video: Warna Dan Suasana Hati, Apakah Ada Hubungannya?

Video: Warna Dan Suasana Hati, Apakah Ada Hubungannya?
Video: Terungkap! Ini Dia Makna Emoji Hati dengan Warna Yang Berbeda di Whatsapp 2024, Mungkin
Anonim

Sangat sering, warna apa yang dipilih orang dalam kehidupan sehari-hari dapat memberi tahu tentang suasana hati seseorang. Namun yang paling menarik adalah dapat didiagnosis dengan mengamati tren perilaku manusia atau menggunakan salah satu tes warna. Misalnya, salah satu tes Luscher paling populer dapat membantu dalam tugas ini.

Warna dan suasana hati, apakah ada hubungannya?
Warna dan suasana hati, apakah ada hubungannya?

Bahkan sebelum mempelajari bidang psikologi ini, banyak ilmuwan meyakinkan bahwa dominasi warna gelap dalam pakaian berarti tanda suasana hati yang tertekan pada seseorang. Namun, hipotesis ini tidak dikonfirmasi.

Selama percobaan, banyak subjek mengklaim bahwa warna favorit mereka adalah hitam, tetapi mereka benar-benar orang yang bahagia dan dalam suasana hati yang luar biasa. Dengan diterimanya data empiris seperti itu, hipotesis semacam itu runtuh sejak awal.

Fakta menarik lainnya yang dapat dibuktikan oleh para ilmuwan adalah bahwa sekelompok subjek yang menggunakan warna-warna cerah, bahkan asam, mengalami depresi dalam waktu yang cukup lama, dan suasana hati mereka telah mencapai titik pandang kritis maksimum. Para ilmuwan menghubungkan hasil spesifik ini dengan refleks tanpa syarat, mirip dengan hewan. Misalnya, meskipun banyak hewan yang buta warna, mereka dapat membedakan warna-warna cerah. Oleh karena itu, bagi banyak hewan, warna-warna cerah merupakan sinyal bahaya dan menyebabkan reaksi agresif.

Reaksi serupa juga terlihat pada beberapa orang yang menggunakan warna cerah dalam pakaiannya. Namun sudut pandang ini belum menemukan konfirmasi pastinya, sehingga tetap masuk dalam daftar tersangka.

Respon dan ukuran suasana hati terhadap skala warna adalah indikator individual yang dapat meningkatkan indikator suasana hati dan berkontribusi pada penurunannya.

Sudut pandang lain yang sedang dikembangkan adalah preferensi warna atas dominasi jenis pemikiran. Misalnya, orang yang memiliki pemikiran kreatif yang lebih berkembang lebih menyukai warna-warna cerah dan bervariasi, sedangkan orang dengan pemikiran konservatif lebih menyukai nada yang konsisten: putih, hitam atau krem, yaitu pilihan klasik.

Namun, penelitian di bidang ini masih berlangsung dan para ilmuwan selama beberapa dekade belum dapat mencapai pendapat umum tentang apakah ada hubungan antara pilihan skema warna dan indikator suasana hati dan apa sifat dari hubungan semacam itu..

Direkomendasikan: