Rasa malu (shyness) memanifestasikan dirinya dalam bentuk kecemasan, kekhawatiran, kecanggungan tertentu dalam berbagai situasi. Ini adalah bentuk kondisi mental yang paling sering terjadi saat bertemu atau berada di sekitar orang lain.
Beberapa menganggap rasa malu sebagai kualitas positif. Tetapi dalam kebanyakan kasus, ini dianggap sebagai kerugian. Orang dengan sifat ini mengacu pada fakta bahwa rasa malu mengganggu kehidupan yang penuh. Mereka sangat ingin menyingkirkan sifat karakter ini, karena mereka terus-menerus menyiksa diri dengan memikirkan apa yang akan dipikirkan dan dikatakan orang lain tentang mereka.
Rasa malu apa yang dapat menyebabkan:
- kurangnya kesempatan untuk bertemu orang baru yang menarik
- kurangnya kesempatan untuk mempertahankan sudut pandang Anda
- paparan pengaruh orang-orang di sekitar
- kesalahpahaman dari orang-orang di sekitar
- kurangnya kemampuan untuk mengekspresikan pikiran dengan jelas
- penekanan berlebihan pada diri sendiri, yang membuatnya sulit untuk memperhatikan apa yang terjadi di sekitar
- memiliki pengalaman negatif
- akumulasi emosi dalam diri sendiri, yang berdampak buruk pada kesehatan
- ketidakmampuan untuk memperoleh informasi yang menarik karena takut komunikasi.
Penyebab rasa malu
Paling sering, rasa malu dapat terbentuk di masa kanak-kanak karena sifat tertentu dari hubungan dengan orang tua. Anak-anak bisa terlalu rentan dan menyakitkan untuk menerima kritik dari orang tua mereka. Anak-anak tidak memiliki pengalaman yang cukup dengan orang lain, tidak tahu bagaimana harus bersikap dan apa yang harus dijawab dalam situasi tertentu, dan ini bisa menjadi penyebab rasa malu.
Apa yang harus dilakukan
Orang tua dapat membantu anak mereka mengatasi rasa malu dengan mengajari mereka berbagai keterampilan interaksi sosial, menjaga dan menanamkan rasa aman.