Terkadang remaja agresif dan tidak terkendali. Alasan untuk perilaku ini bisa berbeda. Ini termasuk hubungan keluarga, pengkondisian genetik, dan banyak lagi.
instruksi
Langkah 1
Salah satu alasan utama agresivitas remaja dapat dengan percaya diri disebut kekhasan mengasuh anak. Beberapa ibu dan ayah dari masa kanak-kanak mendorong anak mereka jika merespon dengan agresi terhadap gangguan dalam ruang pribadi dari anak-anak lain. Saat-saat seperti itu tidak bisa berlalu tanpa jejak. Dengan bertambahnya usia, situasinya diperparah, dan remaja itu sudah menunjukkan agresi tanpa alasan yang tepat.
Langkah 2
Hubungan antara orang tua sendiri juga berperan dalam bagaimana putra atau putri mereka tumbuh dewasa. Jika dalam keluarga Anda sering mendengar bagaimana ibu dan ayah bertengkar, jika ada kasus penyerangan, saling hina dan hinaan, anak juga dapat mulai berperilaku agak agresif. Baginya, cara komunikasi ini menjadi norma, karena orang tua adalah otoritas di masa kanak-kanak bagi anak, dan ia dengan mudah menyerap kekhasan komunikasi mereka.
Langkah 3
Penindasan emosi anak oleh orang tuanya juga dapat menyebabkan agresi pada masa remaja. Jika ibu dan ayah sejak kecil mengajari anak untuk menahan diri, menyimpan perasaan dalam dirinya sendiri, cepat atau lambat semua pengalaman yang terkumpul dapat keluar melalui perilaku agresif remaja. Orang tua perlu mengajar anak untuk tidak mengabaikan perasaan mereka sendiri, tetapi untuk menafsirkannya dengan benar dan mengatasi manifestasi negatif dari emosi, dan bukan dengan pengalaman itu sendiri.
Langkah 4
Terkadang agresi yang tidak masuk akal bertindak sebagai cara bagi seorang remaja untuk mencapai tujuannya sendiri. Dia tidak tahu bagaimana lagi dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan, atau tidak ingin bertindak lebih damai, karena dia percaya bahwa dengan bantuan perilaku agresif adalah mungkin untuk mencapai tujuannya lebih cepat dan lebih akurat. Ini berlaku untuk berbagai situasi kehidupan. Keengganan dan ketidakmampuan untuk melakukan negosiasi yang efektif dengan anggota masyarakat lainnya memaksa remaja untuk menyelesaikan masalah dengan paksa.
Langkah 5
Kerentanan dan sugestibilitas seseorang pada masa remaja juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan agresivitasnya. Remaja dengan mudah menyerap standar perilaku dari film horor, laporan kriminal, permainan komputer dengan unsur kekerasan dan mengadopsi kebiasaan menunjukkan agresi dari satu sama lain. Lingkaran sosial sangat penting bagi anak laki-laki atau perempuan. Mereka tidak ingin menonjol dari keramaian dan dengan mudah salah mengira perilaku antisosial sebagai norma.
Langkah 6
Jangan lupa bahwa terkadang agresivitas remaja disebabkan oleh perubahan hormonal. Awal berfungsinya gonad menyebabkan badai emosi yang nyata, yang tidak dapat diatasi oleh anak laki-laki atau perempuan. Kegelisahan, lekas marah, impulsif dan agresi muncul.