Seseorang mungkin memiliki situasi yang sulit ketika tidak ada yang menyenangkan, dan hidup itu sendiri tampak kosong dan tidak berarti. Ini biasanya terjadi ketika masalah besar menimpanya pada saat yang bersamaan. Sudah waktunya untuk berkecil hati, memutuskan bahwa tidak ada hal baik yang akan terjadi lagi. Ada juga situasi yang berlawanan secara langsung: seseorang memiliki semua yang diinginkan hatinya. Tampaknya, hidup dan bersukacita! Dan dia mendekam dengan kebosanan, tanpa tujuan menyia-nyiakan hidupnya, tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan dirinya sendiri. Ada cara sederhana di mana, dalam kedua kasus tersebut, Anda dapat kembali merasakan cita rasa hidup.
Pergilah bekerja. Untuk waktu yang lama ada pepatah: "Pekerjaan adalah pengalih perhatian terbaik dari kesedihan" dan "Kemalasan adalah ibu dari segala kejahatan." Dan itu benar. Lagi pula, ketika seseorang terus-menerus sibuk dengan sesuatu, dia tidak punya waktu atau kekuatan untuk mengasihani dirinya sendiri, terperangkap dalam pikiran yang menyakitkan, atau bahkan menjadi gila karena kemalasan. Ini bukan hanya tentang pekerjaan dalam arti kata yang utama. Anda dapat menemukan diri Anda hobi yang menarik, Anda dapat membantu mereka yang sangat membutuhkan bantuan, yaitu melakukan pekerjaan amal.
Marah pada diri sendiri, "kocok." Penulis terkenal Stefan Zweig mulai menulis buku "Magellan" setelah berlayar di atas kapal laut yang megah. Di mana semuanya begitu nyaman, nyaman, tenteram sehingga bahkan mulai mengganggu, mendorong kebosanan. Dan penulis, menurut pengakuannya sendiri, tiba-tiba merasa malu dan kesal dengan dirinya sendiri. Dia secara mental membandingkan kondisi luar biasa di mana dia berada, dengan yang menimpa para pelaut perintis. Hasilnya adalah sebuah buku yang luar biasa tentang seorang navigator pemberani.
Jika Anda adalah orang percaya, Anda dapat merasakan kembali rasa hidup, mengingat bahwa menurut kanon agama, putus asa dianggap sebagai dosa berat, dan hidup adalah hadiah berharga dari Tuhan. Pikiran ini pasti akan memaksa Anda untuk menenangkan diri. Pada akhirnya, Anda selalu dapat berbicara dengan seorang pendeta, mendapatkan nasihat dan bimbingannya.
Bandingkan diri Anda dengan orang lain, karena ada begitu banyak orang di sekitar yang tidak beruntung dalam hidup! Beberapa dari mereka memiliki tragedi nyata yang benar-benar dapat menghancurkan siapa pun. Namun demikian, mereka tidak berkecil hati, tetapi dengan berani melawan nasib jahat. Anda harus belajar dari mereka.
Cobalah untuk mendapatkan lebih banyak emosi positif dari hal-hal sederhana sehari-hari. Matahari terbenam yang indah, cuaca yang baik, senyum seorang anak - semua ini sudah menjadi alasan kegembiraan. Dan pikiran menyakitkan bahwa hidup tidak berarti hanyalah kelemahan sesaat.