Bahkan orang yang paling tenang pun terkadang tidak memiliki ketenangan dan ketenangan untuk menghindari pertengkaran dengan seseorang dari keluarga, teman, atau orang yang dicintai. Fenomena yang tidak menyenangkan seperti itu dapat muncul baik karena hal sepele maupun karena alasan serius, tetapi hasilnya sama - suasana hati yang manja dan "sedimen" dalam jiwa. Hanya dengan belajar bagaimana menjadi tenang setelah pertengkaran, Anda tidak bisa membiarkan diri Anda berkecil hati.
instruksi
Langkah 1
Ambil napas dalam-dalam dan yakinkan diri Anda secara mental bahwa tidak ada situasi yang tidak dapat diperbaiki, waktu, cepat atau lambat, akan menempatkan semuanya pada tempatnya. Ini berarti bahwa Anda harus membuang saraf Anda pada pengalaman buruk hanya dalam satu kasus - jika Anda merasa bersalah tentang diri sendiri. Maka Anda harus mengakuinya, jika tidak, Anda berisiko tersiksa tanpa henti oleh kepedihan hati nurani. Kemampuan untuk mengenali kesalahan Anda dan memperbaikinya tepat waktu adalah cara terbaik untuk menemukan ketenangan pikiran. Tetapi jarang orang yang mampu melakukan ini, cukup kuat untuk merendahkan harga diri dan menundukkan semangat pertempuran yang telah berkobar akibat konflik.
Langkah 2
Lihatlah situasinya secara positif. Apa gunanya berkelahi? Rekonsiliasi, tentu saja. Jika seseorang dekat dan sangat Anda sayangi, maka sangat menyenangkan untuk bertahan dengannya. Terlebih lagi, perombakan hubungan seperti itu sama sekali tidak berguna jika tidak disalahgunakan. Jika Anda tidak menyukai orang yang telah menimbulkan kesalahpahaman, Anda dapat, jika tidak selamanya, tetapi untuk sementara waktu, menyingkirkan objek kejengkelan, yang juga tidak buruk.
Langkah 3
Selalu analisis tindakan dan kata-kata Anda sendiri dan pihak lawan. Ini akan membantu, setidaknya sebagian, untuk memutuskan hubungan dari emosi dan melihat sesuatu dengan jelas. Akan ada kesempatan untuk melihat solusi untuk masalah tersebut, yang akan menghindari "perang" jangka panjang dan pertengkaran di masa depan.
Langkah 4
Jika emosi "meluap ke tepi" dan tampaknya Anda akan "mendidih", maka biarkan diri Anda "melepaskan tenaga". Ada cara yang baik: berteriak pada benda mati, menampilkannya sebagai pelaku Anda. Lakukan saja di tempat di mana tidak ada orang. Jika tidak, Anda tidak akan dipahami dan dianggap tidak normal.
Langkah 5
Gunakan obat relaksasi. Misalnya, bersantai di alam - memiliki sifat menenangkan yang luar biasa, mendengarkan musik yang menyenangkan - juga dapat mengembalikan keseimbangan, atau mandi - air akan menghilangkan stres. Secara umum, lakukan sesuatu yang akan memberi Anda kesenangan dan mengalihkan pikiran tentang pertengkaran yang terjadi.