Apakah Anda ingin komunikasi Anda menyenangkan, intim, dan produktif? Bangun keterampilan komunikasi Anda. Misalnya, keterampilan "mencerminkan perasaan" akan membuat hubungan Anda lebih intim dan sadar.
Mencerminkan perasaan adalah keterampilan komunikasi yang memungkinkan Anda memahami dan menamai perasaan pasangan saat berkomunikasi dengannya. Perasaan di sini berarti keadaan emosional pasangan.
Komunikasi informal biasanya berkisar pada emosi yang kita alami dalam kaitannya dengan subjek pembicaraan. Jika kita dapat memahami emosi dan membicarakannya, komunikasi kita menjadi menyenangkan dan produktif.
Mengapa menggunakan keterampilan mencerminkan perasaan dalam komunikasi?
- Refleksi perasaan meningkatkan hubungan antara pasangan, meningkatkan kedekatan di antara mereka. Berbicara tentang perasaan membuat Anda lebih dekat. emosi kita, pengalaman tidak kalah pentingnya dengan isi percakapan.
- Membantu untuk lebih memahami diri kita sendiri dan satu sama lain. Kebetulan seseorang khawatir atau marah tentang sesuatu, tetapi dia tidak menyadarinya. Pada saat yang sama, dalam percakapan, dia tanpa henti berbicara tentang hal yang sama. Membantu pasangan Anda menyadari perasaan dengan merefleksikannya akan memajukan Anda dalam komunikasi Anda.
- Mencerminkan perasaan dapat mengurangi intensitas emosional komunikasi. Dengan menamai perasaan dan perasaan pasangan kita, kita berkontribusi pada kesadaran mereka, akibatnya intensitas pengalaman berkurang. Ini penting jika Anda atau pasangan tersinggung, marah, frustrasi, atau memiliki pengalaman negatif lainnya.
Untuk secara efektif mencerminkan perasaan pasangan, Anda harus memiliki kosakata yang luas di bidang perasaan, emosi, keadaan, pengalaman. Ini akan memungkinkan Anda untuk memilih kata-kata Anda dengan lebih baik dan membantu pasangan Anda menemukan definisi yang akurat tentang pengalamannya.
Penting untuk mencerminkan perasaan dengan percaya diri, ringkas, menggunakan formulasi positif (tanpa partikel "bukan"). Disarankan juga untuk menggunakan kata pengantar. Misalnya, "bagaimana perasaanmu sekarang …" - ini akan memungkinkan pasangan Anda untuk mengoreksi Anda jika Anda salah dalam mencerminkan perasaan itu.
Jangan dalam keadaan apa pun mencerminkan perasaan secara langsung. Saat Anda menyebutkan emosi pasangan Anda, intonasinya harus interogatif, bukan afirmatif. Jangan membantah perasaan pasangan Anda. Sebaliknya, akui mereka, beri mereka ruang untuk bermanifestasi dan hak untuk hidup.