Beberapa orang bermimpi menyingkirkan rasa malu dan berhenti memperlakukan komunikasi dengan orang lain sebagai siksaan. Jika Anda mengatasi rasa malu, hidup akan berubah menjadi lebih baik, dan banyak masalah akan hilang.
instruksi
Langkah 1
Berhentilah terobsesi dengan segala sesuatu secara harfiah - mulai dari cara terbaik menjawab pertanyaan hingga ekspresi apa yang sesuai dalam percakapan tertentu. Bukan ide yang baik untuk berkomunikasi tanpa interupsi, tanpa membiarkan lawan bicaranya menyisipkan kata-kata. Tetapi merenungkan jawabannya selama satu setengah menit, dengan malu-malu berpindah dari satu kaki ke kaki lainnya, juga bukan pilihan terbaik. Santai dan pikirkan bukan tentang kesan apa yang Anda atau pidato Anda buat, tetapi tentang topik pembicaraan.
Langkah 2
Berkomunikasi lebih sering, karena Anda mendapatkan pengetahuan apa pun dalam praktik. Jika berbicara merupakan tantangan bagi Anda, mulailah dari yang kecil. Misalnya, untuk sapaan rekan kerja, jangan hanya menjawab dengan satu suku kata, tetapi tanyakan cuaca, hasil pertandingan kemarin, atau hal sepele lainnya. Secara bertahap akan menjadi lebih mudah untuk melanjutkan percakapan. Anda akan belajar tidak hanya untuk menjawab pertanyaan sepenuhnya, tetapi juga untuk menanyakannya.
Langkah 3
Gunakan gerakan dan ekspresi wajah secara aktif. Ini akan membantu orang lain untuk memahami apa suasana hati Anda atau bagaimana Anda bereaksi terhadap apa yang dikatakan. Panggil peserta dalam percakapan dengan nama depan mereka lebih sering, lihat ke mata, dan bukan ke lantai atau dinding, karena yang terakhir menyebabkan ketidaknyamanan di antara orang yang diwawancarai. Lebih banyak tersenyum (tulus, tidak tersiksa) dan jangan takut bercanda bahkan dalam percakapan serius. Ini akan membantu meredakan situasi.
Langkah 4
Baca dan pelajari kutipan dari orang-orang hebat atau hanya cerita dan anekdot lucu. Dengan bantuan mereka, Anda dapat dengan mudah dan sederhana memuluskan jeda dalam percakapan dan membuat lawan bicara Anda tersenyum. Untuk situasi di mana Anda kehilangan ketenangan (kunjungan ke kantor bos, misalnya), siapkan beberapa templat frasa yang dapat Anda ucapkan ketika sisa pikiran melayang keluar dari kepala Anda.